Palembang, Haluan Sumsel – Sebagai perusahaan yang mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan, selama hampir 62 (enam puluh dua) tahun, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berupaya menciptakan program dan produk inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan petani.
Selain itu serangkaian kerja sama juga telah dilaksanakan Pusri baik dengan perusahaan, lembaga maupun pemerintahan. Salah satunya dengan Provinsi Jawa Barat. Bertempat di Wisma Melati Komplek PT Pusri Palembang, Pusri melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Millennial Agrosolution (Minion) dengan PT Agro Jabar (02/06/2021).
Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan langsung oleh Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh dengan Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar, S.AP.,MM. dan disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Bpk.M. Ridwan Kamil.
PT Agro Jabar sebelumnya telah memiliki pengalaman dalam mengelola hasil tani generasi millennial di Provinsi Jawa Barat, Sehingga kerja sama ini merupakan kesempatan yang baik bagi Pusri dalam mengelola komunitas Minion. PT Agro Jabar akan menyediakan benih jagung dan offtaker, Bank BJB memfasilitasi permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui PT Agro Jabar, dan Pusri akan menyiapkan teknologi budidaya dan kebutuhan pupuk untuk komunitas Millennial Agrosolution ini.
Tri Wahyudi Saleh mengatakan agar kerjasama dengan Agro Jabar ini dapat berlanjut bukan hanya di Sumatera Selatan saja, tapi bisa dieskalasi secara nasional.
“Melalui kerja sama ini kami berharap akan terbentuk generasi millennial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya ataupun bisnis di bidang pertanian”, ujar Tri.
Program Millennial Agrosolution ini bertujuan untuk mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian yang memiliki inovasi, gagasan dan kreativitas.
“Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang terlibat pada acara penandatanganan kerja sama Millennial Agrosolution pada hari ini. Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar, berkelanjutan, dan mampu mewujdkan ekosistem pertanian yang mandiri untuk mendukung ketahanan pangan nasional”, tutup Tri.