Palembang, Haluan Sumsel – Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn bersilaturahmi ke Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, di Makodam II Sriwijaya di Jalan Jenderal Sudirman KM. 2,5 Palembang, Kamis (7/1).
Dalam kunjungan tersebut SMB IV didampingi Raden Zainal Abidin Rahman Dato’ Pangeran Puspo Kesumo dan R.M.Rasyid Tohir,S.H Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Jayo Syarif Lukman, Pangeran Suryo Vebri Irwansyah ( Vebri Al Lintani) dan Pangeran Surya Kemas A. R. Panji serta Heru dari Komunitas Jeep Pariwisata.
Kedatangan SMB IV dan rombongan disambut ramah oleh Pangdam didampingi jajaran petinggi di Kodam II Sriwijaya.
SMB IV menjelaskan silaturahminya dengan Pangdam II Sriwijaya untuk membicarakan adat dan budaya di Palembang .
“ Salah satu hal yang kita bicarakan dengan Pangdam adalah masalah revitalisasi Benteng Kuto Besak dimana kalau bisa Benteng Kuto Besak bisa di nikmati semua masyarakat umum, bisa dimasuki masyarakat dan bisa menjadi BKB sebagai Defense Heritage atau cagar budaya bernilai pertahanan,” katanya.
Menurut SMB IV, Pangdam sangat senang adanya upaya Kesultanan Palembang Darussalam yang mengangkat kembali adat dan budaya Palembang terutama untuk Benteng Kuto Besak sehingga kedepan Pangdam akan mempelajari bersama tim dari Pangdam untuk memikirkan bagaimana proses yang harus dilakukan untuk BKB agar bisa menjadi Defense Heritage.
“ Kita juga sudah menyampaikan ke Pangdam akan membuat drama 200 tahun pengasingan Sultan Mahmud Badaruddin II ke Ternate , kita coba adakan, pentas atau seni di Benteng Kuto Besak,” katanya.
Selain itu menurut SMB IV pihaknya menunggu kunjungan silaturahmi dari Pangdam II Sriwijaya ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam.
“ Kita juga akan mensuport kegiatan adat budaya yang dilakukan oleh Kodam II Sriwijaya,”katanya.
Sedangkan Pangeran Suryo Vebri Irwansyah menambahkan Benteng Kuto Besak adalah kebanggaan dari Kesultanan Palembang Darussalam dan masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan karena Benteng Kuto Besak adalah benteng yang dibuat oleh Sultan sendiri.
Dia mengucapkan terima kasih kepada TNI yang telah menjaga Benteng Kuto Besak hingga masih bertahan hingga kini.
“Kebetulan beberapa waktu lalu ada kunjungan ke 2 dari Team Balitbang Kementrian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia (RI) Pak Gerald Theodorus L.Toruan, S.H.,M.H (Peneliti Ahli Muda Balitbang Kementrian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia) dan Jeanne Francoise (Penulis Disertasi pertama tentang Defense Heritage dan Founder Defense Heritage Intellectual Community) sudah melihat BKB sebagai Defense Heritage atau cagar budaya bernilai pertahanan , itu bagus juga, kami sudah diskusi dengan Kesultanan dan dengan yang lain , kita melihat sebagai bentuk bela negara, bentuk pertahanan,” katanya.
Dia menilai selama ini upaya-upaya merevitalisasi BKB sudah sering dilakukan sebelumnya .
“ Ada opsi, bagaimana kalau BKB dikelola sendiri oleh Kemenhan tapi terbuka, selama ini kita berpikir Pemkot Palembang sudah berapa kali zaman pak Eddy ada usaha untuk itu tapi gagal,” katanya.
Karena itu Kesultanan Palembang Darussalam sudah membuat surat kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto , Kemendikbud dan staf Kepresidenan dan ditanggapi dan pihaknya membali membuat surat untuk meminta audiensi ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengupayakan revitalisasi BKB.
“ Kita ingin dari Kemenhan , Kodam nanti dibuat tim , ini opsi yang kami tawarkan dari Kesultanan Palembang Darussaalam, kita sudah buat surat untuk audiensi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan dalam minggu ini akan kami kirim, kami juga minta dukungan dengan Pangdam untuk itu dan Pangdam bisa memulai, kami tahu beberapa waktu lalu pak Walikota kesini tapi kami sangat belum optimis,” katanya.
Sedangkan Pangeran Surya Kemas A. R. Panji menjelaskan dalam kunjungan silaturahmi SMB IV dengan Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhard i diterima baik.
“ Pangdam merespon semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan Kesultanan Palembang Darussalam termasuk juga kegiatan memperingati 200 tahun dibuangnya SMB II ke Ternate, kemudian nanti ada kunjungan balasan dari Pangdam,” katanya.
Sedangkan untuk revitalisasi BKB, menurutnya Pangdam akan membicarakan ke pusat apakah bisa terealisasi semua atau dibuka sebagian tinggal menunggu hasil dari koordinasi Pangdam dan Menhan.
“ Kita bersyukur saja , kita sudah diterima dengan baik dan harapannya Pangdam melakukan kunjungan balasan ke Kesultanan Palembang Darussalam,” katanya.
Sedangkan Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi mengapresiasi kedatangan SMB IV dan rombongan ke Kodam II Sriwijaya.
“ Pada waktu pak Wali (Walikota Palembang) kesini, saya bilang, kalau seandainya Benteng Kuto Besak mau di ambil sebagai cagar budaya, kami juga dihargai dong, difasilitas dong kami di tempat yang lain, kalau ada realisasi kita siap, kalau tidak realisasi ya opsi yang paling di tawarkan tadi, kita buka seperti di Ngawi, di Ngawi hampir sama ada Benteng Belanda, dulu kita pelihara, selain itu menghasilkan waletnya banyak sekali, itu kita buka separo, separo ada rahasia militernya kita tutup, ini akan kita tindaklanjuti , seandainya Pemkot realisasinya masih mengambang kita buka opsi kedua ini aja, itu menjadi objek wisata ditempat-tempat tertentu,” kata Pangdam yang juga berasal dari Palembang ini.
Dalam kesempatan tersebut Pangdam juga mendukung upaya Kesultanan Palembang Darussalam dalam mengangkat kebudayaan dan adat dikota Palembang.
Pangdam juga berjanji jika ada waktu akan bersilaturahmi ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam.
“ Kita ini pada dasarnya apapun kepentingan daerah, kepentingan pemerintah kita tetap dukung ,” katanya sembari mengatakan merespon positip konsep defense heritage tersebut.
Dimana penemu konsep Defense Heritage ini pertama kali oleh Jeanne Francoise dan dikembangkan bersama oleh Gerald Theodorus L.Toruan, S.H.,M.H.
Diakhir silaturahmi SMB IV menyerahkan kenang kenangan badong kepada Pangdam II Sriwijaya dan Pangdam juga menyerahkan plakat ke SMB IV. (H/DN)