Palembang, Haluan Sumsel – Naiknya harga sembilan bahan pokok belakangan ini di picu oleh banyaknya bencana alam seperti banjir dan longsor di beberapa tempat wilayah Kabupaten dan kota di Sumatera Selatan (Sumsel). Sehingga distribusi pengiriman dan penanaman para petani terganggu.
Hal itu diungkapkan oleh Plt Kadis Perdagangan Sumsel, Ahmad Rizali. “Banyaknya bencana alam belakangan ini seperti banjir di beberapa tempat sehingga mengakibatkan produksi petani terganggu, dan distribusi juga mengalami hambatan. Tapi saya yakin kalau masalahnya sudah selesai nantinya akan harga itu turun kembali,” ungkap Rizali, Senin (8/2/2021).
Dikatakan Rizali, untuk mengantisipasi kenaikan harga sembako itu, pihaknya akan mengadakan operasi pasar murah di beberapa pasar jika kenaikan harganya sudah mencapai 10 persen.
“Kita lihat dulu kalau kenaikannya sudah di atas 10 persen akan kita adakan operasi pasar murah. Kita masih terus monitor ini, tapi sampai sekarang naiknya belum begitu signifikan, dan juga harga dari Buloq masih bisa dikendalikan,” katanya.
Menurutnya, sembako yang naik jenis beras, tapi tidak terlalu tinggi. Terlebih menjelang puasa. “Memang wajar saja naik apalagi akan menjelang puasa, tapi tetap kita monitor. Karena ada batasan-batasan yang kita harus melakukan operasi pasar,” ujarnya.
“Menjelang Imlek bisa ada kenaikan, tapi kecil tidak terlalu signifikan, karena tidak terlalu. Artinya orang yang belanja Imlek masih bisa terkontrol tidak sebanyak orang belanja saat menjelang ramadhan,” tambahnya.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Sumsel, sampai dengan hari ini untuk harga sembako dipasaran masih relatif stabil. Bahkan, kenaikan itu banyak di medsos, dan untuk dipasaran sendiri tidak ada kenaikan.
“Karena bisa saja panik buying, saya harap masyarakat tenang saja, karena sekarang kebutuhan dan ketersediaan harga sembako cukup. Jadi tidak perlu panik buying dengan memborong kembali sembako, karena ketersediaan kita cukup bahkan Buloq juga menjamin cukup,” terang Rizali.