Palembang, Haluan Sumsel – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) sekaligus Anggota Majelis Permusyawaratan  Rakyat (MPR) RI, Amaliah Sobli S.KG MBA kembali gelar sosialisasi Empat Pilar dalam Berbangsa dan Bernegara.

Sosialisasi Empat Pilar dalam Berbangsa dan Bernegara dilakukan Lia, sapaan Amaliah Sobli S.KG MBA, di Sekretariat DPD RI Perwakilan Sumsel, Jakabaring, Palembang, Senin (15/3/2021). Sama seperti kegiatan sebelumnya juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hadir dalam sosialisasi tersebut sejumlah kaum muda atau milinial dari berbagai komunitas di Sumsel. Seperti Ketimbang Ngemis Palembang, Generasi Literasi Taat Al Quràn, FITK Education Care Center, Komunitas Library Science Comunnity (LSC), dan MRI Sumsel. Amaliah Sobli turut didampingi Yuni Samsi Agus SH, M.Si, Kepala Kantor DPD RI Perwakilan Sumsel dan Sila Nirmala S.IP, M.Ikom (Kepala Sub Bagian Komunikasi Publik, Data dan Informasi).

Sosialisasi Empat Pilar dilakukan Amaliah Sobli yang merupakan Anggota DPD RI Daerah Pimilihan (Dapil) Sumsel ini dalam rangka reses, menyerap aspirasi masyarakat di Sumsel. “Kenapa kami undang komunitas, karena kami nilai sebagai perpanjangan tangan dari kami untuk menyampaikan suatu informasi,” kata Anggota DPD RI Komite Il ini.

Seperti sebelumnya, Amaliah Sobli mensosialisasikan Empat Pilar dalam Berbangsa dan Bernegara dengan lebih sederhana, disampaikan secara praktis melalui sebuah video animasi.

“Kenapa kita buat sosialisasi dalam bentuk video animasi. Agar bisa lebih cepat dimengerti, dan mudah dipahami oleh teman-teman dari kalangan komunitas ini,” kata Amaliah Sobli.

Lebih lanjut Amaliah Sobli menambahkan sosialisasi dilakukan agar generasi muda atau milenial bisa memahami lebih dalam Empat Pilar. Usai kegiatan mereka juga diberikan buku Empat Pilar dalam Berbangsa dan Bernegara. “Bagaimana masyarakat agar bisa hidup tenteram, nyaman di tengah keberagaman. Aman, nyaman dan sejahtera,” terang Alumni Sarjana Dokter Gigi ini.

Masih kata Amaliah Sobli, Empat Pilar dalam Berbangsa dan Bernegara terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta Bhineka Tunggal Ika.

“Pancasila sebagai landasan pilar pertama falsafah hidup dasar negara. Prinsip utama dari Pancasila adalah gotong-royong. Pancasila memiliki lima sila. Kelima sila memiliki prinsip ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan kesejahteraan,” sambungnya

Lebih lanjut Amaliah Sobli menambahkan nilai luhur Pancasila tertuang dalam UUD 1945. “Merupakan payung hukum kehidupan bernegara. Pembukaan UUD yang sering dibaca dalam upacara bendera adalah jiwa dari pada tubuhnya.  UUD mengikuti perkembangan dan ikuti kebutuhan masyarakat Indonesia,” terang dia.

Sambung Amaliah Sobli, Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan. NKRI memiliki perjalanan panjang sebelum resmi merdeka 17 Agustus 1945. “Pendiri bangsa mempunyai banyak pertimbangan untuk mendirikan bangsa. Dengan NKRI Indonesia lebih kokoh dan tak mudah terpecah belah,” jelas dia.

Amaliah Sobli melanjutkan Bhineka Tunggal Ika merupakan solusi dari keberagaman di Indonesia. “Bhineka Tunggal Ika jadi solusi keberagaman yang untuk mencegah gesekan antar suku, ras, agama, dan antar golongan,” terang dia.

Empat Pilar dalam Berbangsa dan Bernegara diakui Amaliah Sobli bisa dijalankan dalam kehidupan sehari hari. “Contoh dalam kehidupan sehari-hari saling tolong menolong dan menghargai satu sama lain,” tutupnya (***)

Artikulli paraprakTNI-Polri Perkuat Sinergi Dalam Penegakan Disiplin Anggotanya
Artikulli tjetërPemkab Muba Berikan Bantuan Hukum Gratis Bagi Masyarakat Miskin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini