Palembang, Haluan Sumsel – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Sumatera Selatan (DPW PKB Sumsel) Drs H Ramlan Holdan mengutuk keras bom bunuh diri di gereja Katedral Makasar, Sulawesi Selatan yang terjadi beberapa hari lalu.
Ramlan Holdan mengatakan, terjadinya bom bunuh diri ini tidak cukup dengan hanya mengutuk, tetapi kita tidak mencari akar permasalahan yang sesungguhnya, karena ini tidak mungkin diselesaikan oleh aparat sendirian, oleh karena itu penyelesaiannya harus dimulai dari hulu yang harus dikaji ulang.
“Artinya mereka yang menjadi pelaku bom bunuh diri rata-rata kelompok kaum muda, disini kurangnya pemahaman terhadap nilai nilai agama baik dari sisi akidah maupun syariah,” ungkapnya, saat dijumpai di ruangannya, Jumat (2/4/2021).
“Karena itu pelajaran-pelajaran agama di sekolah baik itu SD, SMP maupun SMA harus ditambah, termasuk kajian-kajian soal islam yang sesungguhnya, karena didalam diri mereka mengganggap bom bunuh diri ini bagian dari jihad untuk masuk surga,” kata Ramlan Holdan.
“Ini yang perlu kita perbaiki dari guru dan silabusnya untuk mengajarkan atau memperbanyak jam Pendidikan Moral Pancasila (PMP) akhlak dan budi pekerti karena yang diajarkan hanya poin rukun iman dan rukun islam tetapi tidak mengajarkan makna sesungguhnya didalam poin rukun iman dan rukun islam,” bebernya.
Gerakan dari PKB dan Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengatasi teroris adalah dengan melakukan dakwah-dakwah yang positif sesuai dengan ajaran islam sesungguhnya, berdasarkan perkembangan teknologi baik media cetak, media elektronik maupun media online.
“Oleh karena itu dari sistem pendidikan yaitu silabus harus dilakukan perubahan artinya konteks kebangsaan pancasila dan konteks pancasila dalam ajaran islam harus dijelaskan dan jangan sampai terpapar intoleran yang akan mengajarkan kebencian kepada generasi penerus oleh karena itu harus diawasi bersama-sama baik oleh kita maupun pemerintah,” pungkasnya.