Palembang, Haluan Sumsel – Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan usaha besar dibutuhkan agar UMKM dapat masuk dalam rantai produksi yang bermuara pada peningkatan kualitas, disamping mampu bertahan (survive) dan bersaing secara kompetitif. Karena itu kesepakatan kemitraan yang dibangun diharapkan akan berkontribusi secara signifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
“Kerjasama kemitraan ini menunjukan Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri perhatian penuh dalam memajukan UMKM. Kita ingin real usaha itu konkrit, membina juga konkrit di samping pembinaan dan pengawasan, ” ungkap Gubernur Sumsel H. Herman Deru dalam arahannya ketika membuka Workshop Kemitraan dan Penandatanganan Surat Kesepakatan Kemitraan antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan UMKM yang dilaksanakan di Hotel The Alts, Kamis (8/4) pagi.
Herman Deru menambahkan, kemitraan harus diperluas lebih lanjut dan dilembagakan sehingga terbentuk pola relasi yang saling menguntungkan antara UMKM dengan perusahaan besar. Karena itu dia menilai kemitraan UMKM dengan perusahaan besar menjadi kabar baik bagi masyarakat Sumsel. Untuk itu Pemprov melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) akan melakukan percepatan proses investasi.
“Kita akan permudah regulasi perizinan agar investasi dari dalam dan luar negeri bisa tumbuh pesat, membuka lapangan kerja, hingga berkontribusi besar untuk menaikkan kelas UMKM melalui kemitraan usaha di Provinsi Sumsel,” imbuhnya.
Herman Deru juga mengintruksikan DPMPTSP Provinsi Sumsel agar dapat terus memegang komitmen untuk mendorong pelaksanaan program kemitraan ini dengan UMKM melalui pembinaan dan yang terpenting setiap daerah harus ada icon yang ditonjolkan sesuai dengan potensi masing-masing Kabupaten/kota.
“Setiap Kabupaten/kota harus ada icon yang ditonjolkan agar ada keanekaragaman yang disesuaikan dengan potensi dari massing-masing daerah,” pungkasnya
Sementara Direktur Wilayah IV Kedeputian Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM-RI, Yos Harmen mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang strategis, dimana kemitraan yang sedang digalakan BKPM untuk mewujudkan investasi perekonomian lokal lebih berkualitas di masa pandemi.
“Kegiatan seperti ini patut kita apresiasi. Januari lalu kita juga telah memetakan ada 56 pengusaha besar, dan sekitar 196 UMKM yang kita mitrakan di seluruh Indonesia. Program ini akan terus dikembangkan agar ke depan investasi di Indonesia lebih membumi dengan melibatkan UMKM,” tandasnya.