SUBANG, HaluanSumsel — Sebanyak 39 pelabuhan perikanan yang tersebar di bagian utara Jawa Barat dinilai kurang mendapatkan perhatian. Kondisi tersebut menyebabkan potensi sektor perikanan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Anwar Yasin, dalam kunjungan kerja komisi dalam rangka evaluasi kegiatan APBD Tahun Anggaran 2021 di UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem Kabupaten Subang, Kamis (22/4/2021).
“Ternyata di Jawa Barat bagian utara itu ada 39 pelabuhan perikanan, tapi sayang yang mengurusi hanya 11 orang sehingga banyak potensi yang tidak dimanfaatkan” katanya.
“Ini harus ada keberpihakan dari Pemda Provinsi Jawa Barat” imbuhnya.
Anwar menambahkan, minimnya jumlah sumber daya manusia menyebabkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak dapat dimaksimalkan karena para nelayan lebih memilih menjual hasil tangkapannya ke kota lain di luar Jawa Barat.
“Ada potensi perdagangan ikan yang tidak bisa diambil potensinya, potensi PAD itu tidak bisa keambil, sandar kapal nelayan tidak bisa diambil, karena mereka tidak bisa mengelola”ujarnya.
“Banyak nelayan menjual ikan ke jakarta sehingga penambahan potensi pengasilan ke jakarta bukanya jawa barat” tambah Anwar Yasin.
Lebih lanjut Anggota DPRD dari Fraksi PKS tersebut menegaskan, pihaknya akan terus mendorong dan memperhatikan kekurangan yang ada agar dapat ditingkatkan lebih baik lagi.
“Di tengah kondisi pandemi seharusnya potensi pertanian, perikanan harus ditingkatkan. Sektor kelautan potensinya masih besar tapi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik karena kurangnya perhatian,” katanya.
“Kami dari komisi dua fokus bagaimana untuk meningkatkan potensi laut potensi pertanian potensi perikanan ini untuk kemajuan Jawa Barat, ” pungkasnya.