Palembang, Haluan Sumsel – Kedatangan vaksin Covid 19, Selasa (27/4/2021) membuat Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Dra Lesty Nurainy Apt MKes marah dan layangkan surat komplain kepada Kementerian Kesehatan. Pasalnya pendistribusian kali ini tanpa ada komunikasi dengan pihaknya.
“Saya belum mendapatkan informasi datangnya vial vaksin dan berapa banyak yang datang terus jenisnya apa juga tidak tahu awalnya,” kata Lesty, saat dihubungi.
Miskomunikasi pendistribusian vaksin ini diduga lantaran PT Bio Farma Bandung sebagai produsen menunjuk pihak ketiga untuk mendistribusikan vaksin ke daerah.
“Ya kita komplain ke pusat karena kita tidak dapat datanya. Tidak tahu sama sekali. Untung semua siap, kalau tidak kan bisa fatal,” imbuhnya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumsel Fery Yanuar membenarkan, Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya menerima distribusi vaksin 2.120 vial vaksin COVID-19, pada Selasa (27/7) siang. Seperti biasanya vaksin disimpan di gudang Vaksin, Jl Sekip Pangkal, Palembang dengan pengawalan ketat Brimob Polda Sumsel.
“Hanya saja kita belum tahu didistribusikan kemana, sebab untuk saat ini pendistribusian langsung dari pusat ke Kabupaten/Kota,” kata Fery.
Adanya miskomunikasi tadi, Fery menjelaskan, ada beberapa distributor pihak ketiga yang di pekerjaan PT Biofarma Bandung, yakni PT Kimia Farma dan PT Merapi.
“Mereka (distributor) inilah yang bakal mendistribusikan ke setiap 17 kabupaten kota. Jadi bukan Pemprov lagi yang mengatur. Saat ini kita juga belum dapat laporan apakah untuk kabupaten kota sudah sampai apa belum,” pungkasnya.