Palembang – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa. Di antara keistimewaannya bulan suci Ramadhan ialah adanya Nuzulul Qur’an.
Karena Nuzulul Qur’an bermakna turunnya al-Qur’an kepada Nabi Muhammad dari alam yang gaib ke alam nyata melalui perantara Malaikat Jibril.
Namun, nuzulul quran tahun 1442 hijriyah atau 2021 ini masih dalam suasana pandemi COVID-19. Meskipun dalam situasi pandemi, salah satu jamaah subuh masjid agung Palembang, RM Taufik Husni mengajak masyarakat, khususnya umat islam untuk tetap istiqomah.
Taufik menuturkan, peringatan Nuzulul Quran harus benar-benar menjadi momentum umat islam agar kembali membaca, menelaah dan memahami kandungan Alquran.
“Karena Alquran tidak hanya berisi sejarah, moral dan aturan hukum saja, melainkan kajian ilmiah, isyarat alam serta ilmu pengetahuan modern,” katanya.
Taufik menerangkan, Nuzulul Quran atau diturunkannya Al Quran merupakan salah satu peristiwa umat manusia yang terbesar pada bulan Ramadhan. “Peristiwa ini terjadi pada malam 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah, atau bertepatan dengan bulan Juli tahun 610 Masehi,” katanya.
Ketua Yayasan RMTH Sumsel ini menjelaskan, Alquran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril di Gua Hira Arab Saudi pada malam qadar yaitu malam yang penuh kemuliaan. Alquran menjadi mata air dan sumber ilmu pengetahuan bagi manusia. Peringatan Nuzulul Quran malam ini sejatinya menyadarkan manusia bahwa Alquran telah bersejarah dalam kehidupan manusia.
“Alquran menjadi petunjuk bagi manusia, sebagai pembeda antara yang haq dan yang bathil,” ujarnya. Alquran juga mengisyaratkan untuk membaca dan mempelajarinya selama Ramadhan. “Maka, diharapkan kita dapat memperoleh hidayah, memahami serta menerapkan penjelasannya,” ucapnya.