Bandung, HaluanSumsel – Badan Pusat Statustik ( BPS) Jawa Barat mencatat neraca perdagangan luar negeri Provinsi Jawa Barat pada Maret 2021 mengalami surplus sebesar USD 1,65 Miliar.
Koordinator Fungsi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Jaih Ibrohim mengatakan secara total, nilai ekspor Jawa Barat mencapai USD 2,98 Miliar sedangkan nilai impor mencapai USD 1,33 Miliar.
“Bila dibandingkan bulan sebelumnya, nilai ekspor Jawa Barat Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 14,22 persen, demikian pula impor naik sebesar 63,34 persen,” terangnya, Senin (3/5/2021).
Ekspor Non Migas Maret 2021 mencapai USD 2,96 miliar, naik 13,95 persen dibanding Februari 2021. Sedangkan ekspor Migas naik sebesar 75,18 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Jawa Barat Januari-Maret 2021 mencapai USD 8,14 miliar atau meningkat 13,39 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor Non Migas mencapai USD 8,10 miliar atau meningkat 13,58 persen.
Peningkatan nilai ekspor non migas terbesar Maret 2021 terhadap Februari 2021 terjadi pada golongan Mesin dan Peralatan Mekanis (USD 66,32 juta), diikuti Mesin dan Perlengkapan Elektrik (USD 59,61 juta) serta Barang-barang Rajutan (USD 28,29 juta).
Menurut sektor, ekspor non migas hasil industri pengolahan serta hasil tambang dan lainnya Maret 2021 naik masing-masing 24,67 persen dan 46,51 persen dibanding bulan yang sama tahun 2020. Sementara ekspor hasil pertanian turun 43,50 persen.
Ekspor non migas Maret 2021 terbesar adalah ke Amerika Serikat, yaitu USD 552,24 juta, disusul Jepang USD 293,31 juta, dan Tiongkok USD 217,01 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,94 persen.
“Nilai neraca perdagangan luar negeri Jawa Barat Maret 2021 surplus USD 1,65 miliar, dengan demikian kumulatif Januari-Maret 2021 surplus mencapai USD 5,07 miliar,” tutupnya