Palembang, Haluan Sumsel – Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Universitas IBA Kota Palembang memberikan penghargaan kepada Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru sebagai The Father Of Democracy and The Best Service in South Sumatera. Penghargaan tersebut diberikan lantaran Herman Deru dinilai berhasil membangun iklim Demokrasi yang baik dan juga memberikan pelayanan terbaik di Sumsel.
Penghargaan tersebut diposting dalam akun Instagram resmi milik BEM UIBA Palembang pada Sabtu (31/07). Berdasarkan pantauan media, tidak butuh waktu lama, postingan tersebut langsung disambut positif oleh warga net dengan banyaknya akun yang turut menyukai postingan tersebut.
“Sesekali lihat sisi positif seorang pemimpin, walaupun nilai kritis harus tetap dikabarkan. Kritik diiringi dengan solusi itu lebih TOP,” tulisnya dalam kolom keterangan yang juga menandai akun pribadi milik Herman Deru @hermanderu67 dan akun Pemprov Sumsel @humas_provsumsel.
Menanggapi hal tersebut, pegiat media sosial Sumsel, Sri Hapsari menilai pemberian penghargaan tersebut bentuk apresiasi kelompok akademisi terhadap kepemimpinan Herman Deru di Sumsel. Terutama saat kondisi sedang sulit, Herman Deru tetap berupaya keras menampilkan karakter pemimpin yang baik di alam Demokrasi modern seperti sekarang.
“Saya kira ini sesuatu yang positif yah, artinya kelompok mahasiswa menjadi garda terdepan dalam menyampaikan aspirasi rakyat dan penyambung lidah rakyat. Kritik dan apresiasi harus berimbang, jangan juga gila kritik tetapi tidak mau mengakui kerja keras pemerintah,” ungkap Sri kepada awak media, Minggu (01/08).
Lebih lanjut Sri mengatakan isi dari penghargaan tersebut cukup relevan dengan fakta di lapangan. Gaya kepemimpinan Herman Deru menurut lulusan Universitas Muhammadiyah Palembang ini dinilai demokratis.
“Ya artinya memang sesuai dengan fakta di lapangan. Misalnya Herman Deru disebut bapak Demokrasi, bisa kita lihat bagaimana gaya beliau memimpin. Semua tahu, HD cukup dekat dengan rakyat, tidak elitis dan terbuka dengan berbagai kritik serta masukan. Cara HD merespon kritik yang muncul juga saya kira sangat demokratis. Misalnya saat ada penolakan Ganjil Genap atau PPKM, HD membuka ruang dialog dan ujungnya semua bisa menerima,” katanya lagi.
Terkait dengan sebutan The Best Service in South Sumatera, Sri juga mengatakan tidak berlebihan.
“Ya lagi-lagi kita harus fair dalam menilai sesuatu. Kerja keras Herman Deru saya pikir semua tahu dan merasakan manfaatnya terutama saat pandemi. Publik tahu HD terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi warganya. Itu fakta,” pungkasnya.(RN)