Palembang, Haluan Sumsel – PPIH Embarkasi Palembang terus berupaya melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap jemaah haji. Terbaru, bidang kesehatan PPIH Embarkasi Palembang menyiapkan kode khusus untuk jemaah lansia dan jemaah resiko tinggi.

Ada tiga jenis kode khusus berupa stiker yang ditempel di kartu kesehatan. Pertama, stiker bergambar kursi roda yang diperuntukkan bagi jemaah yang menggunakan alat bantu kursi roda. Kedua, stiker bergambar orangtua menggunakan tongkat, yang diperuntukkan bagi jemaah yang menggunakan alat bantu tongkat. Ketiga, stiker bertuliskan RISTI yang diperuntukkan bagi jemaah non Risti yang diperiksa pada tahap ketiga, dari hasil pemeriksaan akhir dokter embarkasi didiagnosa ada penyakit.

Dengan kata lain, jemaah yang awalnya tidak sakit (non Risti), namun saat pemeriksaan akhir didiagnosa ada penyakit, maka ditempel stiker RISTI.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang selaku Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Palembang Emmilya Rosa menjelaskan, dari hasil evaluasi yang dilakukan atas pelayanan terhadap jemaah haji di gelombang pertama, pihaknya mengalami kendala dalam pemetaaan jemaah saat proses pemberangkatan menuju bandara. Dengan kode khusus yang disisipkan pada kartu kesehatan, akan mempermudah memilah jemaah.

“Hal ini tentu akan banyak membantu petugas TKHI (tenaga kesehatan haji Indonesia) yang melayani jemaah haji. Kita akan mudah mengetahui mana jemaah sehat, lansia, maupun resiko tinggi,” jelas Emmilya di sela penerimaan jemaah kloter 12, Kamis (8/6)

Dia menambahkan, tim kesehatan PPIH Embarkasi memang berupaya terus melakukan inovasi dalam pelayanan terhadap jemaah. Di gelombang pertama lalu, sudah disiapkan fast track, namun dikhususkan untuk jemaah yang memakai kursi roda. Kemudian dilakukan terobosan dengan memanfaatkan fast track juga untuk jemaah usia di atas 70 tahun.

“Mulai kloter 12 hari ini, kita telah siapkan stiker khusus untuk jemaah lansia dan jemaah resiko tinggi. Insya Allah kita akan terus berupaya melakukan inovasi-inovasi baru untuk memberikan pelayanan optimal sesuai tagline kita, Haji Ramah Lansia,” tuntas Emmilya.

Sementara itu, Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sumsel H. Armet Dachil menuturkan, selama di asrama haji jemaah menjalani karantina akhir. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kelancaran jemaah menuju tanah suci.

“Selama di embarkasi jemaah haji dijaga sepenuhnya, baik keamanan, kenyamanan, maupun kesehatan. Jemaah dilarang mengkonsumsi atau menerima makanan dari luar. Kami harap jemaah Embarkasi Palembang mematuhi aturan tersebut,” harapnya.

Sebagai informasi, kloter 12 yang masuk hari ini berjumlah 360. Jemaah termuda tercatat atas nama Azka Ryanita (20) dan jemaah tertua atas nama Achyat Mahpi Daud (91), keduanya berasal dari Palembang. Kloter 12 dijadwalkan terbang ke Arab Saudi besok siang pukul 13.00 WIB.

Artikulli paraprakAkbar Alfaro Minta Diduga Oknum ASN Pemkot Berkaroke Saat Jam Kerja Ditindak Tegas
Artikulli tjetërJalan Penghubung Desa di Lalan akan segera dibangun pada Tahun Anggaran 2024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini