Palembang, Haluan Sumsel – Anggota DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli menilai pengawasan dan penanganan Covid 19 di provinsi dan kabupaten kota di Sumsel utamanya kota Palembang terbilang lemah.
Hal itu menyebabkan Sumsel menjadi salah satu provinsi tertinggi kasus Covid-19 secara nasional, sedangkan kota Palembang berada di status zona merah Covid-19.
“Ya, ini karena pengawasan dari pemprov dan Kota Palembang lemah,” kata Syaiful Padli, Jumat (22/1/2021).
Menurutnya, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan oleh pemerintah pusat tidak maksimal diterapkan pemerintah daerah. Sehingga kota Palembang kembali zona merah.
Contohnya kata Syaiful, ketika sekolah tatap muka dilarang, kegiatan keagamaan di masjid dibatasi, tetapi mall masih dibuka, pesta-pesta yang digelar tidak dikawal ketat dan tak jarang kata dia, ada pesta yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
“Ini harus diberi sanksi dan dilakukan pemeriksaan secara intensif, terhadap kegiatan-kegiatan masyarakat,” ujarnya.
Politisi PKS ini mengatakan, kalaupun Palembang tidak menerapkan PPKM, setidaknya dari aparat memberikan teguran terutama kepada kegiatan masyarakat yang menimbulkan kerumunan dan tidak menerapkan prokes.
“Kita sering lihat banyak pesta masyarakat di hari minggu yang sudah tidak menerapkan prokes. Saya kira ini yang masih lemah pengawasannya,” tutupnya (***)