Palembang, Haluan Sumsel – PT Pelindo II dan Pemerintah Kota Palembang bakal membangun pabrik hilirisasi komoditas kopi khas Sumatera Selatan. Dengan demikian, kopi Bumi Sriwijaya diharapkan akan menggeliat di pasar nasional dan mancanegara.
General Manager PT Pelindo II Palembang Silo Santoso mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 135 hektare di kawasan Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Saat ini tengah digaet investor untuk membangun pabrik tersebut.
“Selama ini kopi khas Sumsel dikirim melalui Pelabuhan Panjang Lampung. Nanti kita miliki pabrik pengolahan kopi sendiri, lahan sudah siap,” ungkap Silo, Jumat (23/1/2021).
Menurut dia, lahan yang dipilih sangat strategis karena terhubung langsung dengan Pelabuhan Boom Baru Palembang dan dapat mengakses ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Singapura. Terlebih di kawasan itu sudah terdapat beberapa pabrik Crude Palm Oil (CPO).
“Di sana bakal kita bangun pabrik pengolahan sekaligus penyimpanan. Target kami dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal dan menambah pendapatan daerah,” kata dia.
Ketua Asosiasi Kopi Indonesia Herlan Aspiudin menjelaskan, potensi kopi robusta di Sumsel sangat besar karena memiliki lahan tanam seluas 250 ribu hektare. Hanya saja keuntungannya tidak dinikmati daerah setempat karena eksportir lebih memilih mengirim kopi melalui Lampung.
“Jika sudah ada pabrik di Palembang, biaya produksi lebih ringan. Terpenting, kopi Sumsel dikenal luas karena selama ini orang tahunya kopi Lampung, padahal berasal dari Sumsel,” kata dia.
Agar program itu terealisasi, diperlukan peraturan daerah sebagai payung hukum agar petani mengirimkan hasil produksinya ke Palembang, tidak lagi ke Lampung. Hanya saja, petani juga harus dibina agar dapat menghasilkan kopi berstandar ekspor.
“Potensinya sudah ada dan sarananya sedang dirancang, tinggal tugas semua pihak, termasuk penggiat kopi untuk meningkatkan mutu produksi,” pungkasnya.