Palembang, Haluan Sumsel – Puluhan pemborong dan pekerja menamakan Sriwijaya Corruption Watch (SCW) mendatangi kantor Wali Kota Palembang menagih utang proyek pembangunan tahun 2019-2020, Rabu (14/4/2021)
“Berutang aku nih di bank. Siapo yang nak bayar utang itu, kalau idak aku cak ini (demo),” kata koordinator aksi (Korak) SCW Sanusi menyuarakan suaranya menggunakan microfon ke depan gedung Pemkot.
Menurut Sanusi, Pemkot Palembang telah menggunakan jasa mereka selaku pemborong atau pihak ke-3 pada proyek pembangunan tahun 2019 dan tahun 2020. Namun secara persentase 100 persen telah rampung.
“Pekerjaan-pekerjaan sudah selesai itu, saat kami datang ke BPKAD dikembalikan lagi, alasan tidak ada uang. Bagaimana perencanannya, ini program pemerintah tetapi bisa tidak matang,” ujarnya.
Dia berharap adanya demontrasi pemkot bisa membayar semua proyek di bulan 2019-2020 tersebut.
Aksi itu sendiri berjalan kondusif. Pihak Pemkot pun menerima dengan mendatangkan langsung Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Palembang, Zulkarnain menemui massa aksi.
Zulkarnain menjawab pihaknya mengalami kendala defisit karena COVID-19. Namun hal itu, bukan menjadi kendala semua proyek akan dibayarkan.
Proses untuk pembayaran akan ada pendataan dulu dari SKPD. Sebelum Lebaran bulan Mei, pembayaran mulai akan dilakukan,” ucapnya