Palembang, Haluan Sumsel – Dinas Pendidikan Sumsel mengklaim telah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) se-Sumsel. Setelah memastikan setiap satuan pendidikan telah selesai menyelenggarakan simulasi PTM, Jumat (23/4). Rencananya PTM bakal dimulai pada awal semester ganjil pada Juni mendatang.

Kepala Disdik Sumsel Drs Riza Fahlevi mengatakan, pihaknya telah 80 persen siap. PTM nantinya akan digelar secara terbatas dengan mengedepankan protokol kesehatan. “Alhamdulilah lancar di setiap kabupaten juga melaksanakan simulasi, dan selesai minggu kemarin. Untuk mengawali pelaksanaan tatap muka, kita masih menunggu suksesi Vaksinasi guru,” kata Riza saat dikonfirmasi.

Diakui Riza, pihaknya sangat membutuhkan peran serta berbagai pihak untuk mensukseskan pelaksanaan pendidikan tersebut. Sebab, sesuai dengan instruksi gubernur melalui surat edaran yang mereka terima. PTM baru dapat dilaksanakan paling tidak setelah cakupan vaksinasi guru dan tenaga pendidikan mencapai 70 persen.

“Kalau kita sifatnya menyiapkan SDM-nya saja. Kita berikan data-data guru. Dinkes Sumsel yang meyiapkan segala skema vaksinasi. Tapi, sampai sejauh ini kita cuma bisa menunggu,” bebernya.

Dikatakannya, satuan pendidikan butuh kepastian untuk hal tersebut. “Kalau memang alasannya ada keterbatasan tenaga vaksinator dan distribusi. Kami mengusulkan diri untuk siap menjadi sukarelawan kita akan jemput bola. Misal seperti, vaksinasi masal untuk guru dan tenaga pendidikan di sekolah masing-masing secara mandiri. Kita punya SDM-nya. Guru TIK kita punya guru Biologi pun ada, kita siap berdayakan,” imbuhnya. Inisiasi tersebut, bahkan telah disampaikan langsung rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPRD Sumsel.

Sementara ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Universitas Sriwijaya Dr Iche Liberty membenarkan, sejauh ini ketersediaan vaksin masih menjadi kendala. Bukan hanya Sumsel, tapi sejauh juga terjadi secara nasional. Sebab, ditingkat pemerintah pusat pun belum ada jadwal pasti terkait distribusi vaksin kesetiap daerah-daerah.

“Kita harapkan memang cakupan vaksin untuk semua sasaran diharapkan meningkat termasuk guru dan tenaga pendidikan. Sehingga pelaksanaan PTM akan bisa dimulai sesuai jadwal yang ditetapkan. Namun, sisilain yang terjadi saat ini semua negara rebutan mendapatkan Vaksin dari negara yang memproduksi,” ungkapnya.

Vaksinasi ini penting mengingat, berdasarkan data epidemiologi persebaran sangat dinamis saat ini. Persebaran virus sangat mungkin terjadi. Atau paling tidak memberikan kenyamanan dan keamanan dibarengi dengan tetap menaati protokol kesehatan yang terawasi dengan baik disekolah,” tandasnya

Artikulli paraprakJembatan Penghubung Antar Desa Kecamatan Paiker Ambruk
Artikulli tjetërPemkab Muba Konsisten Penuhi Standar Pelayanan Publik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini