Palembang, Haluan Sumsel – Ikatan Alumni bersama Senat Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Poltekpar Palembang, menolak tudingan berbagai pihak soal kegiatan Function yang rutin digelar setiap tahun sebagai acara dugem.

Irsyadul Fikri, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Poltekpar Palembang mengatakan, narasi dugem pertama kali ditulis oleh Sinta, pengisi acara Function dengan musik elektro. Pihaknya menilai kegiatan Function yang menuai kontroversi dipicu oleh ketidaktahuan dan kesalahan pengisi acara. Kemudian diperbesar oleh pihak-pihak tertentu untuk dipolitisir.

“Ada pihak yang menyebut Poltekpar Palembang merusak generasi bangsa. Bagaimana mungkin kampus yang didirikan untuk masyarakat di Sumbagsel, justru merusak generasi bangsa? Sejauh ini peminat Poltekpar Palembang ribuan, lulusannya juga sudah bekerja di seluruh Indonesia. Bahkan ada yang sudah bekerja di luar negeri. Kami yakin ada pihak yang mempolitisir demi keuntungan pribadi,” ungkapnya, Sabtu (9/12/2023)

Ia mengatakan, IKA Poltekpar Palembang telah melakukan pemeriksaan secara mandiri bersama Senat Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa (SEMA/ HIMA) terkait kegiatan tersebut. Pihaknya tak menemukan Function sebagai kegiatan di luar batas aturan maupun norma.

“Sinta itu diundang mengisi acara penutup setelah food display serta pertunjukkan hasil karya mahasiswa, penampilan seni dan budaya mahasiswa, pemberian penghargaan atau apresiasi. Ia sebagai FDJ memainkan musik elektro dan diikuti euforia mahasiswa. Ketika ada musik elektro, jangan lantas menyimpulkan hal tersebut sebagai dugem,” sebutnya.

Irsyad mengimbau masyarakat Sumsel, tidak terprovokasi tentang kabar miring terhadap Poltekpar Palembang. Ia menegaskan, visi dan misi Poltekpar Palembang sebagai Institusi pendidikan tinggi kepariwisataan berstandar internasional dan berkepribadian Indonesia.

“Kami meyakini Poltekpar Palembang masih menjadi kampus yang kami kenal sejak dulu; mendidik serta menciptakan SDM generasi penerus yang terampil dan beretika. Ketika masyarakat Sumsel melihat langsung ke kampus atau mengenal alumninya, masyarakat pasti yakin isu negatif terhadap Poltekpar Palembang tidak benar,” katanya.

Ia mengapresiasi langkah manajemen Poltekpar Palembang yang tanggap memanggil dan menegur Sinta karena telah membuat polemik, kemudian memberi penjelasan kepada publik melalui media yang kredibel baik lokal maupun nasional.

“Poltekpar Palembang adalah kampus baru, tujuh tahun berdiri. Jadi wajar jika masyarakat belum banyak mengetahui tentang Poltekpar Palembang. Kami pun sebagai alumni pertama merasa punya kewajiban. Jika ada yang kurang pantas di kampus, kami akan beritahukan dan berusaha mengubahnya. Begitu juga jika ada persepsi tidak benar di luar seperti sekarang, kami akan jelaskan bahwa hal itu tidak benar,” tutupnya.

Artikulli paraprakDitIntelkam Polda Sumsel, Melakukan Cabut Bai’at Pada Masyarakat OKI
Artikulli tjetërAkses Jalan Ditutup Pakai Kawat, Warga Sekip Palembang Minta Wako Cari Solusi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini